Q.S. Al Anbiyaa [21] : 87 |
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". |
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ |
Q.S. Ash Shaaffat [37] : 140 |
(ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, |
اِذْ اَبَقَ اِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ |
Q.S. Ash Shaaffat [37] : 141 |
kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. |
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَۚ |
Q.S. Ash Shaaffat [37] : 142 |
Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. |
فَالْتَقَمَهُ الْحُوْتُ وَهُوَ مُلِيْمٌ |
Q.S. Ash Shaaffat [37] : 144 |
niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. |
لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَۚ |
Q.S. Ash Shaaffat [37] : 145 |
Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. |
فَنَبَذْنٰهُ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ سَقِيْمٌ ۚ |
Q.S. Al Qalam [68] : 48 |
Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). |
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ اِذْ نَادٰى وَهُوَ مَكْظُوْمٌۗ |
Q.S. Al Qalam [68] : 49 |
Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. |
لَوْلَآ اَنْ تَدَارَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ |